Sejenak
Terasa atau tidak, tuntutan kehidupan dan penghidupanlah yang membuat roda aktivitas berputar.
Cepat dan semakin cepat.
Kalendar meja tahun baru pun satu per satu mulai dipenuhi janji temu, rapat kerja, kontrol kualitas ataupun sekedar business lunch. Setelah melakukan retreat akhir tahun, kesibukan produktif yang menanti membuat hari begitu hidup, begitu menjanjikan.
Hingga tersadar, kalendar terlanjur penuh warna dan coretan. Hidup tidak lagi berbilang hari, tetapi jam. Terkadang menit. Sambung-menyambung berakhir pada kehabisan napas. Ngos-ngosan.
Faktor ‘U’ alias umur memang berpengaruh hehe, tapi ini pasti pekerjaan si setan waktu!
Saya sendiri berpaham, Sibuk Pertanda Hidup!
Namun kesibukan tak tentu arah hanya sedikit menghasilkan, luar biasa banyak merepotkan.
Terhitung hari ini, terutama atas desakan istri hhe, saya niatkan berhenti sejenak dan menarik napas panjang.
Sejenak saja.
Pemadam kebakaran saja tidak pernah berlari memasuki gedung yang terbakar, sekalipun terdapat korban yang harus diselamatkan. Mereka takut ketergesaannya menyisakan peluang kesalahan yang fatal.
Menutup refleksi ini, Glenn Clark1 pernah memberikan nasihat berharga,
“Kalau Anda ingin menempuh jarak jauh dan cepat, ringankanlah beban Anda.
Tanggalkan segala iri, kecemburuan, ketidakrelaan mengampuni, sikap mementingkan diri sendiri, dan ketakutan!”
Lalu, sudahkah kita sejenak bernapas panjang?
Salam,
WDP