Anak, Diorama Ayah Bunda
Cempedak diluar pagar, tarik galah tolong jolokkan. Saya budak baru belajar, kalau salah tolong tunjukkan.
Satu hal yang membuat saya takjub, sekaligus khawatir, adalah betapa anak begitu fasih memproyeksikan karakter dan tingkah laku orang tuanya. Ibarat Diorama, miniatur yang menggambarkan keadaan sesungguhnya dari sebuah landskap, anakmu adalah dirimu… Dan jika kita tidak hati-hati, alih-alih menjadi versi terbaikmu, dia akan menjadi sebaliknya.
Terlihat jelas Alta mewarisi sifat pembelajar dan berkemauan keras dari bundanya, belum mau berhenti sebelum bisa; bahkan marah kalau dilarang. Lucunya, ditambah sifat terburu-buru ayahnya, dia sering tidak sadar bahaya kelakuannya. Bekas luka menjadi santapan biasa. Tentu tidak berarti buruk, dengan kombinasi ini secara ajaib dia benar-benar pernah sekali melakukan lompat harimau—walaupun tidak sengaja dan akhirnya nangis kepalanya terantuk. You rock, tiger! 😛

Hey tiger, go break the rules... not the law!
Apapun, saya dan istri kembali merenung… Mungkin sebenarnya Tuhan menitipkan anak bukan untuk diasuh, melainkan mengasuh orang tuanya. Jika mengidamkan anak yang sayang sesama, menjadi wajib bagi kita mengutamakan kesabaran dan kedermawanan pada orang. Jika mengidamkan anak yang shaleh/ah, menjadi wajib bagi kita bersemangat dan ceria mengerjakan shalat (bagi yang muslim). Anak berjiwa pemimpin sejati pun hanya akan tumbuh mekar dalam lingkungan keluarga yang kedua orang tuanya saling berkomitmen menegakkan peraturan yang dilandasi nilai-nilai luhur. Pertanyaannya, akankah kita menjadi orang tua baik yang mau diasuh oleh anaknya… atau menjadi orang tua yang bandel?
Apa yang kita lakukan, akan menjadi diorama abadi kita. Yang pasti, kami sungguh tidak ingin memarahi Alta kelak karena memukul temannya atau sulit bangun subuh; padahal itu semua hasil rekam jejak ayah bundanya saat ini.

Sungguh bijak mengatakan bahwa keshalehan keluarga menjadi penentu bagi tegaknya suatu bangsa yang makmur dan sejahtera. Saya yakin semua yang sedang dan/atau pernah memiliki bayi sadar akan fakta ini: mereka luar biasa bergairah dalam hidup. Semoga kita semua dapat menjadi jalaran tuntunan gairah hidup tersebut menuju kehidupan yang madani. Aamiin.
Salam, WDP